Pengurus Melania Credit Union memenuhi undangan dari Asisten Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Jumat 5 Juli 2024. Adapun pertemuan ini digelar dalam rangka pembahasan kondisi MCU yang termasuk dalam kategori sebagai koperasi yang bermasalah saat ini seiring dengan banyaknya pemberitaan di media-media online.
Dalam pertemuan tersebut, Adji Permana, Asisten Deputi Pengawasan Koperasi menyebut pihaknya telah mendapatkan laporan penyebab terjadinya masalah di MCU.
"Laporan itu termasuk dengan langkah yang telah dijalankan dan perencanaan yang akan dilakukan guna memulihkan kondisi MCU," terang Adji.
Selain itu, Adji juga menyebut akan adanya pelaksanaan audit investigasi.
"Audit akan dilakukan oleh tim Gabungan Inkopdit dan Puskopdit Jabar yang rencananya dimulai tanggal 08-20 Juli 2024. Tim Gabungan berjumlah 8 orang yang terdiri dari 5 orang dari Inkopdit dan 3 orang dari Puskopdit Jabar," tegas Adji.
Adji menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Pengawasan Koperasi mendukung penuh rencana dan upaya-upaya penyelesaian permasalahan yang terjadi di MCU.
"Kami harap MCU dapat terus berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Barat sehingga terus mendapatkan informasi terkini. Serangkaian langkah penyelesaian diharapkan dapat menumbuhkan kembali kepercayaan kepada Koperasi khususnya MCU," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus MCU, Andreas Indrayadi menyebut akan memfasilitasi tim audit guna memulihkan kondisi MCU.
"Kami berterima kasih dengan adanya tim audit ini. Kami siap memenuhi keperluan dokumen dan hal lain yang dirasa perlu untuk disampaikan," ungkapnya.
Adapun, rapat yang berlangsung selama 2 jam tersebut juga digelar di Ruang Rapat Lantai 4 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dan dihadiri pula oleh Pengurus Pusat Koperasi Kredit Jawa Barat (Puskopdit Jabar) yang diwakili oleh Vitrasia, Bendahara Pengurus; Pengurus Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) yang diwakili oleh Stephanus Toga Siagian, General Manager beserta Tim Audit serta Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Barat, Dede Wahyudin.